REFLEKSI HARI KARTINI GMNI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI "SULTAN MAULANA HASANUDIN' BANTEN

"Dimana Letak Kemerdekaan Perempuan" Sarinah GMNI UIN "SMH" Banten.

(GMNI)- Dengan mengenakan kebaya ala kartini Sarinah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) UIN "SMH" Banten Cabang Serang melakukan refleksi hari kartini didepan kampus UIN "SMH" Banten. Serang (21/04/2017). 

Fina Sebagai Koordinator Aksi dan sekaligus Ketua Bidang Sarinah GMNI UIN "SMH" Banten mengungkapkan bahwa Sarinah sebagai bidang perempuan di GMNI harus sadar bahwa perjuangan perempuan harus tetap berlangsung selama diskriminasi perempuan masih tetap terjadi.

 "Kita sebagai perempuan harus sadar se sadar sadarnya bahwa perjuangan perempuan tidak hanya berhenti di era kartini. Hari ini diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan masih sering terjadi. Dan kaum perempuan tidak bisa hanya berdiam diri." ungkapnya.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa regulasi yang di canangkan pemerintah belum sepenuhnya mampu untuk menyetarakan kaum perempuan dan laki-laki. Belum lagi tingkat kesadaran kaum perempuan yang masih rendah akan hak hak yang harus di dapatkannya sebagai warga negara.

 "Di momentum hari kartini ini kami berharap agar perempuan indonesia sadar akan hak hak nya sebagai warga negara. Perempuan harus selalu beriringan dengan laki laki. Bukan di belakangnya." tambahnya.

Menurutnya politik keterwakilan 30 % dari perempuan yang dicanangkan pemerintah belum sepenuhnya terpenuhi begitu pula dengan undang-undang ketenaga kerjaan no 13 tahun 2013 belum mampu melindungi dan memenuhi hak hak perempuan sebagai tenaga kerja.

"Kita bisa lihat Undang-undang no 13 tahun 2013 tentang ketenaga kerjaan belum sepenuhnya mampu melindungi kaum pekerja permpuan dan memenuhi hak-haknya. Belum lagi politik keterwakilan 30% kaum perempuan yang di gagas pemerintah belum terpenuhi secara maksimal. Pemerintah harus ektra lebih untuk membangunkan kesadaran perempuan dibidang politik" pungkasnya.

Adapun tuntutan dari aksi refleksi hari kartini Sarinah GMNI UIN "SMH" Banten adalah.

1.Stop Kriminalisasi/Diskriminasi terhadap perempuan.

2. Pemerintah harus bisa menyelesaikan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan.

3. Berikan keadilan dibidan tenaga kerja Perempuan (TKW)

4. Pemerintah Banten harus Bisa merekomendasikan Nyimas Gamparan dan Nyimas Melati sebagai pahlawan perempuan.